Refleksi: Belajar Memaafkan Diri Sendiri

Aku masih ingat hari itu. Aku duduk sendirian di kamar, lampu sudah dimatikan, tapi mataku tidak bisa terpejam. Ada kalimat yang terus terngiang di kepala:

“Kamu gagal.”

Bukan karena orang lain mengatakannya, tapi karena aku sendiri yang terus-menerus mengulanginya dalam hati. Kesalahan itu bukan hal besar bagi sebagian orang—hanya keputusan karier yang ternyata salah langkah. Tapi bagiku, itu cukup untuk membuatku merasa hancur.


Kesalahan yang Tak Bisa Dilupakan

Aku berhenti dari pekerjaan stabil demi mencoba bisnis sendiri. Modal aku pakai, waktu aku korbankan, bahkan aku ajak beberapa teman untuk terlibat. Tapi hasilnya? Gagal total. Bukan cuma uang yang hilang, tapi juga relasi yang renggang dan rasa percaya diri yang lenyap.

Di tengah puing-puing itu, satu hal yang paling berat bukan kehilangan uang. Tapi kehilangan rasa hormat terhadap diri sendiri. Aku terus menyalahkan diri:

  • “Kenapa kamu begitu naif?”
  • “Harusnya kamu bisa lebih hati-hati.”
  • “Orang lain sukses, kenapa kamu gagal?”

Aku pikir waktu akan menyembuhkan. Tapi ternyata, waktu tidak menyembuhkan luka yang tidak pernah diobati.


Momen Tersadar: Aku Tidak Bisa Terus Begini

Satu sore, aku bertemu teman lama. Kami duduk di kafe kecil dan mengobrol seperti dulu. Tanpa sengaja, aku cerita tentang apa yang aku alami. Saat itu dia hanya berkata pelan:

“Aku ingat kamu pernah sangat berani. Sekarang, kamu justru terlalu keras pada dirimu sendiri.”

Kalimat itu menamparku. Selama ini aku mengira aku harus disiplin dan keras supaya bisa belajar dari kesalahan. Tapi ternyata, yang aku lakukan justru memperpanjang rasa bersalah itu. Aku belum bisa memaafkan diriku sendiri. Aku belum selesai berdamai.


Apa Artinya Memaafkan Diri Sendiri?

Banyak orang berpikir memaafkan diri itu sama dengan “melupakan kesalahan”. Padahal, tidak.
Memaafkan diri sendiri artinya mengakui kesalahan, menerima bahwa kita tidak sempurna, dan memberi izin pada diri untuk tumbuh.

Psikolog Kristin Neff, salah satu tokoh dalam studi self-compassion, menyebutkan bahwa belas kasih terhadap diri sendiri bukanlah bentuk kelemahan, melainkan bentuk keberanian.

“Self-compassion involves treating yourself with the same kindness and care you’d offer a good friend.”


Langkah-Langkah yang Aku Coba

Aku tidak punya formula ajaib. Tapi aku mulai melakukan beberapa hal kecil:

1. Menulis Surat untuk Diri Sendiri

Aku tulis semua hal yang ingin aku katakan pada diriku yang dulu. Bukan untuk menyesali, tapi untuk memahami. Menulis memberi jarak antara aku dan rasa bersalahku.

2. Membayangkan Teman Terbaik Mengalami Hal yang Sama

Kalau teman terbaikku gagal seperti aku, apa yang akan aku katakan padanya? Mungkin aku akan berkata:

“Kamu sudah berusaha.”
“Gagal itu bagian dari belajar.”
“Aku bangga kamu berani mencoba.”

Lalu aku bertanya: kenapa aku tidak bisa mengatakan hal yang sama pada diriku sendiri?

3. Membangun Narasi Baru

Aku mulai mengubah cerita dalam kepalaku. Dari “Aku gagal”, menjadi “Aku pernah mencoba sesuatu yang besar, dan aku belajar darinya.”
Dari “Aku bodoh”, menjadi “Aku belum tahu, tapi aku terus belajar.”


Masih Ada Hari di Mana Aku Kembali Lelah

Aku tidak selalu kuat. Ada hari-hari di mana rasa bersalah itu kembali menyelinap. Tapi kini aku punya ruang untuk berbicara pada diriku dengan lebih lembut.
Dan pelan-pelan, aku sadar bahwa memaafkan diri sendiri adalah proses. Bukan satu titik, tapi sebuah perjalanan.


Untuk Kamu yang Masih Berjuang Memaafkan Diri Sendiri

Kalau kamu sedang membaca ini dan merasa masih belum bisa berdamai dengan kesalahan masa lalu, aku ingin bilang:

Kamu tidak sendirian.
Kamu tidak harus menjadi sempurna untuk layak dicintai.
Kamu boleh merasa sedih, tapi kamu juga boleh mulai berjalan lagi.

Berilah dirimu ruang. Berikan kesempatan pada hatimu untuk sembuh. Maafkan dirimu. Kamu layak untuk hidup dengan damai, bukan dengan bayang-bayang masa lalu.

Dan kalau kamu butuh seseorang untuk mendengar atau membantu, Alma Care hadir untuk kamu. Di sini, tidak ada penilaian—hanya pendampingan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *